Zona (Gak) Enak Setelah LULUS

Dua minggu menuju sidang akhir skripsi adalah hari-hari yang cukup melelahkan buat saya, bukan karena banyaknya pekerjaan kantor dan beberapa materi skripsi yang belum dipahami, tapi lebih kepada kondisi cemas “takut gak lulus” yang bikin tidur malam semakin singkat, nafsu makan mulai menurun, dan performa kerja berantakan. you know! ternyata mahasiswi Psikologi seperti saya pun disaat-saat seperti ini beneran gabisa melakukan kontrol diri terhadap kecemasan menjelang sidang. Yeahh I’m just human. But Alhamdulillah ketika hari itu tiba saya mampu menyelesaikan semuanya dengan baik hingga mereka menyatakan bahwa saya berhak lulus dari Fakultas Psikologi.

Lalu, setelah ini mau ngapain Nna?

Ciee, enak yaa sekarang udah bisa streaming drama korea tanpa kepikiran skripsi lagi!

Wahh, selamat yaa berarti sekarang udah mulai bisa kembali ke kampung halaman kapanpun kamu mau donk Nna!

dan seterusnya, dan seterusnya. Selain ucapan do’a dan selamat yang dikirimkan secara personal, ada banyak pertanyaan juga yang sebenarnya menjadi self reminder untuk saya pribadi, hingga berbagai pertanyaan yang ditujukan untuk saya itu, kini menimbulkan tanya tersendiri dalam hati saya “beneran nih udah bebas? yakin, abis ini cuma mau leyeh-leyeh nikmatin hari-hari tanpa tugas kuliah? ko flat banget yah

Nikah dulu aja, Nna

S2 biar otaknya masih fresh buat lanjut kuliah lagi

Coba Traveling dulu deh, bentar lagi ada event GA*F loh banyak tiket pesawat murah

yoo gaes, ternyata ga semudah itu loh menghadapi kehidupan pasca kelulusan, bahkan untuk ukuran orang seperti saya yang sebenarnya masih punya kegiatan rutin dari senin sampai jum’at, ga perlu nenteng-nenteng map untuk apply CV kemana-mana, tapi masih merasa ada kehampaan setelah kelulusan itu, apalagi ketika saya ingat suatu moment dengan dosen pembimbing yang menyatakan bahwa menjadi seseorang yang bisa memberikan banyak manfaat bagi orang lain pasca perkuliahan ini adalah sesuatu yang prestigious. Ehh.. bentar, tapi ini bukan prestigious disisi manusia, bukan menjadi prestigious agar manusia menilai bahwa study yang telah kita jalani mendapat pengakuan dari orang lain, bukan ini bukan tentang itu. Tapi ini tentang menjadi prestigious disisi Tuhan, bagaimana agar kita tidak mengecewakan Dia ketika Dia telah menjatuhkan takdir kelulusan untuk saya, bagaimana agar saya bisa tetap menjaga kepercayaanNya setelah salah satu do’a yang selalu saya panjatkan disetiap hujan turun Dia kabulkan sesuai harapan saya.

Ternyata itu memang tidak mudah, kembali saya teringat diskusi siang itu bersama dosen pembimbing bahwa kita perlu keluar dari zona nyaman bila ingin menjadi seseorang yang bermanfaat bagi orang lain. Senantiasa konsisten dan berkomitmen dengan diri sendiri untuk selalu melakukan sebanyak-banyaknya kebaikan murni lillahi ta’ala, tanpa menyelipkan perasaan ingin diakui oleh lingkungan, juga tetap menjalani peran tersebut meski kondisi yang gak nyaman harus dijalani, karena faktanya kehidupan pasca selesainya study ini adalah tentang bagaimana kita mempertanggung-jawabkan ilmu yang telah di anugerahkan oleh Allah gratisss untuk saya, bagaimana saya bisa kembali mengelola waktu yang lebih luang ini agar menjadi sesuatu yang bisa meringankan ketika hari perhitungan nanti.

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”

QS Al-Insyirah : 7-8

Apapun peran dan kegiatan yang saya pilih setelah ini, semoga itu adalah sesuatu yang bernilai kebaikan dan mendatangkan banyak manfaat untuk orang lain, bila hal itu adalah sesuatu yang memberikan kenikmatan semoga terhindar dari kesombongan, bila hal itu adalah sesuatu yang melelahkan semoga terhindar dari kepayahan dan tidak menyebabkan berputus asa dari rahmatNya.

 

Say Good Bye to Tumblr

Holla, finally setelah dunia per-skripsi-an telah melewati titik akhir kini kembali aku bisa menyapa halaman tempatku menulis berbagai hal and it’s first time for me untuk menulis di halaman baru. Karena buat sebagian teman-teman yang berdomisili di Indonesia, halaman Tumblr udah gabisa di akses lagi atas kebijakan Kominfo, banyak pihak yang menyayangkan keputusan tersebut. Tapi rasanya ga baik juga kalau terus berlarut “kzl” dalam keputusan tersebut, so akhirnya aku coba menghidupkan kembali beberapa tulisan dari tumblr ke halaman baru WordPress. Yess, it’s my first time play with WordPress. Semoga bisa bikin habit menulisku semakin meningkat yaa 🙂 (pray for me please).

Awalnya aku ga terlalu terpengaruh dengan issue diblokirnya Tumblr oleh pihak Kominfo, mungkin karena saat itu aku sedang fokus menyusun Discussion untuk skripsiku. Tapi setelah dunia itu berakhir, kekhawatiran akan hilangnya salah satu sumber inspirasi on my daily mulai muncul. But Alhamdulillah aku dapat beberapa refferensi dari teman-teman dan om Google juga bahwa ternyata ada semacam aplikasi yang bisa meng-import seluruh tulisan dari Tumblr ke WordPress (include seluruh postingan teman-teman yang kita repost juga) jadi kita bisa tetep terhubung dengan tulisan-tulisan mereka, yapss jadi alasan aku pilih WordPress itu karena WordPress adalah salah satu media paling mudah yang bisa meng-import tulisan dari Tumblr plus based on review dari yang lain media ini juga yang cukup di rekomendasikan.

Semoga media baru yang aku gunakan ini, bisa menjadi penghubung juga dengan tulisan dan bacaan-bacaan sehat dari seluruh ide-ide inspiratif teman-teman.

So, happy reading and keep writing yaaa