Thank you my sister @novieocktavia hope it will be the first step in spreading goodness
Dari Umar bin Al Khaththab r.a. berkata :
“Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Semua perbuatan tergantung niatnya, dan dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan”. (HR. Bukhari)
Para ulama hadits dan fiqih selalu menempatkan hadits ini pada karya mereka. Imam Bukhari meletakan hadits ini pada urutan pertama dalam kitab sahihnya. Imam syafi’i menilai hadits ini sama dengan sepertiga ilmu dan masuk dalam cakupan 70 bab fiqih. Sementara Al-Manawi berkata : “Hadits ini menjadi dasar dalam masalah ikhlas, dan termasuk jawami’ul kalim yang tidak menyisakan suatu amal dan hampir semua ulama secara mutawatir menukil hadits ini.
Adapun Faedah dari hadits ini adalah :
Pertama, setiap amal perbuatan memiliki niat, jika niatnya sesuai dengan syariat, maka yang bersangkutan berhak mendapatkan pahala. Sebaliknya, jika niatnya salah atau diharamkan, maka akan mendapatkan dosa.
Kedua, Kita harus selalu memurnikan niat hanya untuk Allah SWT semata, dan tidak sedikitpun menyisakannya untuk selain-Nya dan harus selalu waspada dari riya. Seorang muslimah hendaknya senantiasa memohon ridha dan penerimaan dari Allah SWT semata
Ketiga, Seorang muslimah hendaknya menyadari pentingnya niat baik dalam tindakan yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Niatlah yang menentukan bentuk seluruh amal perbuatan sekaligus menjadi tolak ukur pokoknya; kuat dan lemahnya amal perbuatan, serta sah atau tidaknya. Seluruhnya tergantung pada niat dan motivasi yang menggerakannya.