Video

Yiruma – Sad Memory Piano Tutorial

kamu, yang menyebut dirimu “loser”

biarkan aku masuk dalam ceritamu, tidak untuk hanya sekedar singgah, tapi untuk menetap selamanya dalam kisahmu. Masuk menjadi bagian yang selalu ada dalam setiap masa. kemudian akan kupulihkan kisah-kisah masa lalumu agar tetap ada tapi tak berarti.

kamu yang merasa sedih dikala tidak bisa berbagi saat bahagia, kamu yang merasa bahagia saat bersedih tidak bisa berbagi. izinkan aku hadir sebagai pelengkap hidupmu

Quote

Chapter of this life : a loser

Begitu katanya. Saat aku membaca makna yang tersirat dalam kalimat itu, hanya satu pintaku, dan aku segera memohon kepada Nya, izinkan aku sebagai perantara dari Nya untuk menjadi seorang terapis hati bagi dirinya.
I want to be a therapist heart for him

#RC #lisnasobandynata

Quote

Dua jiwa yang sunyi, seperti dua pohon yang berdiri ditepian pantai yang sepi
Semakin tertiup angin, semakin menumbuh dan kuat
Berbisik angin sebagai tasbih
Dua jiwa yang sunyi, seperti dua pohon ditepian pantai yang sepi
Seperti keduanya ingin saling mengucap namun angin berbisik “bersabarlah”
Meski daun mulai berguguran, sampai Allah turunkan hujan sebagai jawaban, meski hujan teriring petir, atau hujan terhadirkan pelangi

lisnasobandynata

Quote

Wahai dua jiwa yang sunyi, tiada daya yang bisa kalian lakukan
Meski raga saling terpaut, namun hati tetap berpasrah pada ketetapan Nya
Pada Dia yang maha memegang segala kendali
Wahai dua jiwa yang sunyi, yang tiada henti berharap di setiap hening malam, tentang satu pertemuan yang suci

lisnasobandynata

Quote

Aku ingin menjadi mutiara di dasar laut, yang tidak pernah disentuh atau tersentuh oleh yang lain, bukan menjadi batu di darat, yang banyak disentuh atau tersentuh oleh yang lain.
Dan hanya orang hebat yang mampu meraih mutiara yang memancar dari dasar laut itu

lisna

Tentang pergulatan batin

Jemariku kini kian kaku, ketika fikiranku menuntutku untuk kembali menulis tentang skema hidup yang sesungguhnya pernah ku ukir di setiap dinding kamarku.

Seolah jemari ini ingin mengingkari yang pernah menjadi sebuah misi awal terbesar yang selalu ku gigit tuk timbulkan kekuatan akan kesadaran-kesadaranku. Bahkan alam bawah sadarku seperti fasiq, tatkala hal yang dulu pernah kuyakini “tidak” dan kini menjadi abu-abu.

Semua berubah, gumpalan sebesar tangan ini kini tidak seyakin dulu. Harus selalu dibutuhkan seperti alat untuk kembali me-recharge akan semua mimpi dan skema yang masih menjadi piutang dalam hidupku. “Aku ingin meloncat melewati beberapa part” atau “aku ingin merubah skema itu”. and i know this all because him.

Bahkan aku merasa aneh, karena belum ada suatu stimulus yang tinggi yang membuatku berani merubah skema terbesar ini. Semua yang hadir, semua yang timbul, dan semua yang tampak, masih bisa ditepis oleh ketidak yakinan akan kesungguhannya. Tetapi kini kenapa aku harus ragu dengan misiku ?

Most people aske me for speaking about him. tapi aku tidak sama sekali memiliki daya itu, karena aku cukup hanya bisa menunggu dan melihat. setelah itu yang kuyakini ragu itu akan kembali hadir sebagai penyerta pembuat jawaban.

and you know how about my mind ?? “Seandainya studyku” aahhhh,, suatu kebodohan jika aku harus mengorbankan misi tersebut demi loncat ke part berikutnya. “Tapi bagaimana aku tau bahwa itu adalah sesuatu hal yang buruk, sementara aku tidak pernah tau keberkahan apa yang tersimpan dalam sebuah kesempurnaan suatu ikatan”

Tuhan, bahkan aku rapuh atas perasaanku sendiri. atas perasaan dia yang baru kutahui melalui angin yang Kau bisikan dalam setiap perjalananku. “apa yang bisa aku lakukan saat ini tentang perasaan ini, bukan tentang studyku” karena dia adalah tokoh baru, yang baru hadir dalam perjalananku, yang tidak pernah ku paksakan untuk masuk dan mengambil peran dalam ceritaku.

Tuhan, aku hanya ingin kebahagiaan ini tidak hadir saat ini. Aku belum siap berbahagia di atas segala kesedihan tokoh lain dihidupku. Apa dayaku kini, ketika aku dihadapkan padanya, entah apa yang menuntunku untuk terkadang ada cerita baru darinya yang melibatkan aku.

apa dayaku Tuhan, i want but i can’t now.