Entah kemana dan bagaimana langkahku selama ini, sehingga aku merasa jauh dari sebuah rasa yang jika kulihat, dan kupahami semakin dalam, telah begitu banyak mengandung unsur-unsur yang menyelamatkan diri
Entah sesuatu berupa apa yang telah membutakan segumpal daging yang seharusnya bisa menggetarkan akal
betapa Allah SWT sangat memberikan yang terbaik dalam setiap langkahku. Telah banyak kenikmatan yang diberikan untukku, namun disamping itu pun telah banyak kenikmatan Nya yang ku ingkari
Betapa kita harus mensyukuri setiap apapun yang telah di anugerahkan kepada kita saat ini. Rasa syukur karena terlahir sebagai seorang muslim, yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma yang begitu rasional, yang begitu melindungi kaum Hawa dari segala perkara yang tentunya melanggar norma.
ketika perempuan-perempuan pada sebuah suku di negeri sana mereka harus melakukan ritual sunat perempuan di usia menjelang dewasa, tanpa memikirkan dan menimbang dengan nilai-nilai dan norma-norma yang telah berkembang saat ini, yang tentu sangat jauh dengan norma seorang muslimah yang sesungguhnya.
Semua itu seperti menjadi sebuah tamparan untukku, betapa selama ini aku terlalu menyepelekan sebuah kenikmatan besar yang telah Allah SWT berikan untukku
Alhamdulillah, Allah menakdirkan aku terlahir di sebuah keluarga muslim
Alhamdulillah, Allah menakdirkan aku tumbuh disebuah negeri yang mayoritas adalah muslim
Alahmdulillah, Allah menakdirkan aku untuk tinggal disebuah negeri yang masih memiliki kekuatan hukum yang berpegang teguh pada nilai-nilai dan norma-norma yang dekat dengan sebuah makna Kemanusiaan
Meskipun ketegangan antar kelompok masih terjadi di negeri ini, Meskipun sebagian rakyatnya masih ada yang mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan tersebut, tapi setidaknya nafas Islam disini masih menjadi sebuah mayoritas.
Alhamdulillah aku tidak seperti mereka diluar sana, yang terlahir dan tumbuh jauh dari nilai Islam.
Alhamdulillah, Allah memberikan nikmat yang begitu besar untukku.
Alhamdulillah, sungguh Allah Maha Besar
“Maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang kamu dustakan”