SYUKUR

Entah kemana dan bagaimana langkahku selama ini, sehingga aku merasa jauh dari sebuah rasa yang jika kulihat, dan kupahami semakin dalam, telah begitu banyak mengandung unsur-unsur yang menyelamatkan diri

Entah sesuatu berupa apa yang telah membutakan segumpal daging yang seharusnya bisa menggetarkan akal

betapa Allah SWT sangat memberikan yang terbaik dalam setiap langkahku. Telah banyak kenikmatan yang diberikan untukku, namun disamping itu pun telah banyak kenikmatan Nya yang ku ingkari

Betapa kita harus mensyukuri setiap apapun yang telah di anugerahkan kepada kita saat ini. Rasa syukur karena terlahir sebagai seorang muslim, yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma yang begitu rasional, yang begitu melindungi kaum Hawa dari segala perkara yang tentunya melanggar norma.

ketika perempuan-perempuan pada sebuah suku di negeri sana mereka harus melakukan ritual sunat perempuan di usia menjelang dewasa, tanpa memikirkan dan menimbang dengan nilai-nilai dan norma-norma yang telah berkembang saat ini, yang tentu sangat jauh dengan norma seorang muslimah yang sesungguhnya.

Semua itu seperti menjadi sebuah tamparan untukku, betapa selama ini aku terlalu menyepelekan sebuah kenikmatan besar yang telah Allah SWT berikan untukku

Alhamdulillah, Allah menakdirkan aku terlahir di sebuah keluarga muslim

Alhamdulillah, Allah menakdirkan aku tumbuh disebuah negeri yang mayoritas adalah muslim

Alahmdulillah, Allah menakdirkan aku untuk tinggal disebuah negeri yang masih memiliki kekuatan hukum yang berpegang teguh pada nilai-nilai dan norma-norma yang dekat dengan sebuah makna Kemanusiaan

Meskipun ketegangan antar kelompok masih terjadi di negeri ini, Meskipun sebagian rakyatnya masih ada yang mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan tersebut, tapi setidaknya nafas Islam disini masih menjadi sebuah mayoritas.

Alhamdulillah aku tidak seperti mereka diluar sana, yang terlahir dan tumbuh jauh dari nilai Islam.

Alhamdulillah, Allah memberikan nikmat yang begitu besar untukku. 

Alhamdulillah, sungguh Allah Maha Besar

“Maka nikmat Tuhan yang mana lagi yang kamu dustakan”

Early November

Ada hal yang tidak hanya sebatas kurindukan pertemuannya
Tetapi lebih dari sekedar kenangan 10 tahun yang lalu
Ada hal yang tidak hanya sekedar ingin ku ungkap atas perasaan yang belum usai
Tetapi lebih dari sekedar harapan akan terucapnya sebuah pengakuan

Ada hal yang telah menjadi tanya sejak kalimat itu tersurat
Bukan hanya sekedar diam yang mengunci mulutku untuk bertanya
Tetapi lebih dari sekedar perubahan dan seseorang yang berada dibelakangmu semenjak itu

Kita dekat
Kemanapun kamu pergi, seolah aku mengikuti jejakmu
Seolah kita memiliki langkah yang sama
Entah disadari atau tidak tapi sekecil apapun itu, itulah kita
Itulah kita selama 10 tahun ini
Tak pernah ada pertemuan
Tak pernah ada perbincangan

Kita dekat, tapi sulit kujangkau
Namun ketika ada pertemuan tanpa sebab
Pertemuan yang menggugupkan langkahku
Ada perasaan seolah tubuhku terhempas ke masa lalu
Entah sampai kapan akan terus seperti ini
Entah apakah akan ada saatnya untuk mendapat jawabnya atau hanya sekedar cerita 10 tahun terakhir
Sementara radarku semakin menangkap sinyal pernyataanmu untuk cerita barumu

Senja hadir menutup hari
Lembaran-lembaran siang berganti malam
Segala peristiwa yang telah tertulis oleh tinta hitam
Entah bagian mana yang penuh dengan tulisan

Senja hadir menyapaku ramah
Kututup hari dengan buaian dosa
Pun ku isi hari dengan buaian noda

Senja hadir memberi signal
Tentang waktu yang mustahil kembali
Signal yang sebenarnya radar ini menangkapnya
Namun entah mengapa selalu terpantul kembali seolah kutub magnet yang berlawanan

Senja hadir tanpa janji akan esok hari
Senja hadir membawa seribu tanya yang sama tentang hari esok
Dan aku mulai merasakan signal yang telah dipantulkan oleh kerasnya benda ini

Senja hadir membisu
Seolah ia berkata “nikmati saja apa yang kau akan terima”
Senja hadir memancarkan sejuta impian yang pernah aku sampaikan padanya
Senja mengembalikan semua impianku, lalu ia berkata
“Jika caramu selalu seperti ini, bukankah keinginanmu hanya akan menjadi sebuah kesia-siaan belaka?”

Senja.. wahai senja..
Ilmu yang ku dapat ternyata tak mampu menangkap signal yang kau kirim untuk radarku

Kutebar segala rangkaian janji
Ku kirim kepadamu
Bahkan sang Raja pun tau, tau apapun yang menjadi aksi ku selama ini

Senja hadir memberikan aku bayangan terburuknya
Tapi radarku hanya mampu menangkap tanpa berkali-kali

Senja kini memghadirkan panggilan untuk ku penuhi
Sejenak untuk kuperbaiki kembali menjadi suci